Hal yang paling aku ingat dari masa kecil yaitu gumam hatiku yang selalu berkata, aku ingin menjadi orang dewasa. Sebab, menurutku dulu menjadi orang dewasa merupakan hal yang paling menyenangkan dalam hidup.

Melihat mereka ngapa-ngapain ga perlu izin dulu. Melihat mereka mau pulang larut pun tak masalah. Setiap hal yang mereka lakukan, tak pernah ada yang memarahi mereka.

Namun, setelah berada di sebuah perjalanan menuju pendewasaan; ternyata menjadi orang dewasa sangatlah lelah. Banyak hal yang harus di gapapa-in. Banyak luka yang harus disembunyiin. Banyak air mata yang harus rela diusap dengan paksa, hanya demi terlihat baik-baik saja di depan orang banyak.

Menjadi dewasa berarti harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Sedih yang datang tiba-tiba. Air mata yang menghapus paksa senyuman bahagia. Hingga membuatku sadar, bahwa hidup tak pernah seindah yang kubayangkan dulu saat aku waktu kecil.

Setelah menjalani proses menuju pendewasaan, akhirnya aku sadar; jadi anak kecil jauh lebih membahagiakan.

Selalu ada yang ngingetin kalau berbuat salah. Selalu ada yang mengusapkan air mata saat menetes. Ga ada tu namanya, luka dalam hati. Ga ada namanya, senyuman palsu. Semua terjadi dengan apa adanya. Nyata. Tanpa ada kepura-puraan.

Bagaimana kisah perjalan menuju dewasa versimu?

0 Komentar