Sepucuk Surat untuk yang Tercinta
Ayah …
Maafkan aku …
Jika selama ini aku selalu melawan
pada perintahmu
Aku selalu mengabaikan panggilanmu
Ayah …
Maafkan aku …
Karena aku selalu kesal tatkala aku
menerima telfon darimu
Aku selalu menganggap itu gangguan
bagiku
Padahal engkau hanya ingin menyapa
anakmu dan menyakan kabar anakmu ini
Ayah …
Maafkan aku …
Aku telah jarang menelfonmu
Aku masih saja memprioritaskan semua
kesibukanku daripada bertukar kabar denganmu.
Padahal semua kesuksesan yang aku dapat
terinspirasi darimu.
Ibu …
Maafkan aku …
Jika selama ini aku selalu membuatmu
meneteskan air mata
Aku selalu bepergian jauh saat kau
begitu ingin dekat denganku
Aku tak pernah ada di rumah saat
libur datang
Ibu …
Maafkan aku …
Aku terlalu sibuk dengan mengejar
wanita yang kusukai
Hingga aku lupa untuk mengukir
senyuman di raut wajahmu.
Aku pun masih sering lupa
mendoakanmu di setiap sujudku
Padahal kau lebih berhak mendapatkan
semua hal tersebut
Karena kau telah mengandung dan
membesarkanku selama ini.
Maaf aku jarang sekali memelukmu
dalam bait-bait doa terindahku.
Ibu maafkan aku ...
Karna aku telah jarang berbagi kabar
denganmu
Aku terlalu sibuk dengan duniaku
Aku sibuk dengan wanita yang selalu
aku kejar mati-matian.
Padahal, belum tentu ia menjadi
jodohku, nanti.
Wahai ayah dan ibu …
Izinkan anakmu ini meminta maaf atas
segala kesalahan yang pernah diperbuat
Maaf, karena aku selalu menyusahkan
kalian.
Maaf, karena belum mampu menjadi
anak yang dapat membanggakan.
Wahai ayahanda dan ibunda tercinta …
Izinkan aku mengutarakan isi hatiku
kepada kalian
“Terima kasih atas semua rasa kasih
dan sayang yang telah kalian berikan.
Terima kasih telah mengajarkan arti
tentang menerima dan mengikhlaskan.
Terima kasih karena telah membesarkanku
dengan penuh cinta.”
Aku mencintai
kalian.
Rafiq aqlam
Yogyakarta, Selasa, 4 July 2023

0 Komentar